Banyak robot yang telah diciptakan oleh ilmuwan seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat. Mulai dari yang sederhana sampai yang paling rumit. Mulai dari yang multifungsi sampai yang hanya bisa menjalankan satu eksekusi. Wilayah kerjanya pun mencakup darat, laut dan udara. Namun, perkembangan teknologi dalam air kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Masih banyak kegiatan bawah air yang dilakukan sendiri oleh manusia tanpa bantuan robot, seperti pengamatan bawah laut. Pengamatan bawah laut yang dilakukan manusia memiliki beberapa resiko yaitu adanya area-area yang sulit dijangkau manusia serta resiko bahaya yang tinggi akibat serangan hewan buas. Oleh karena itu, robot yang mampu bergerak bebas di dalam air sangat dibutuhkan untuk membantu tugas manusia.
Secara umum, berdasarkan sistem pengendaliannya robot bawah air dibagi menjadi menjadi dua jenis yaitu Autonomous Underwater Vehicles (AUV) dan Remoted Operated Vehicles (ROV). AUV adalah kendaraan bawah air yang mampu bergerak di dalam air secara otomatis tanpa adanya kontrol langsung dari manusia. Sedangkan ROV adalah kendaraan bawah air yang gerakannya dikendalikan secara langsung oleh manusia melalui remote kontrol dari atas permukaan air. Robot penyelam termasuk dalam jenis robot atau kendaraan bawah air yang tergolong ROV.
Robot penyelam adalah robot yang mampu bergerak di dalam air. Gerakan yang dapat dilakukan adalah naik dan turun/menyelam. Gerakan ke atas timbul akibat adanya gaya dorong dari putaran propeller, sedangkan untuk gerak menyelam disebabkan oleh berat beban dari robot (saat kondisi motor off). Robot ini dikontrol dengan menggunakan remote kontrol 4 kanal yang menggunakan RF. Robot dijalankan untuk 5 keadaan yaitu start, naik, turun, kembali ke posisi semula, dan menghentikan robot. Perencanaan sistem meliputi perencanaan driver, mekanik, dan software. Sebagai penggerak propeller-nya, robot ini menggunakan motor DC 9 volt. Robot ini menggunakan mikrokontroler AT89C2051. Perencanaan mekanik dari robot meliputi perangkaian gear box, shielding poros propeller, dan perancangan beban. Shielding poros propeller menggunakan karet oring. Beban yang digunakan dipasang di sekeliling robot agar lebih seimbang. Robot ini diuji di dalam akuarium dengan kedalaman sekitar 70 cm. Saat pengujian diperoleh kecepatan gerak naik rata – rata 16,29 cm/detik dengan massa total robot sebesar 1510 gram, dan volume robot 1225 cm³. Karena dasar badan robot berbentuk datar, maka jarak minimal propeller 1,8 cm.
Salah satu contoh pemanfaatan robot bawah air, khususnya robot ROV, adalah seperti yang digunakan oleh PT. Ratu Prabu Energy Tbk (ARTI). ROV tipe Vector M5 merupakan robot portable yang beroperasi di bawah air untuk melaksanakan pekerjaan eksploitasi, inspeksi, perbaikan serta perawatan. Dengan daya selam 1.000 meter alat ini dikhususkan bagi proyek minyak dan gas bumi lepas pantai.
Menurut Daniel Yudi, Marine Departement Manager ARTI, dibanding penyelam manusia, robot ini dapat mempersingkat waktu kerja dan mengurangi risiko kecelakaan khususnya dalam menghadapi kondisi laut yang tidak menentu. “Dengan menggunakan robot ini, biaya operasional bisa dipangkas hingga 50%,” ujarnya.
Karya :
FEBY NUR FATTAH
Terima kasih telah membaca artikel tentang ROBOT BAWAH AIR LEBIH EFISIEN di blog Indo Elektronika jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.